Perbedaan data kependudukan yang tersimpan di dinas kependudukan suatu wilayah dengan kondisi nyata di lapangan dapat terjadi. Hal tersebut diakibatkan oleh berbagai macam faktor. Salah satu faktornya adalah tidak adanya pembaharuan data kependudukan secara berkala oleh pihak terkait maupun instrumen pengumpulan dan penyimpanan data kependudukan yang kurang praktis. Hal tersebut terjadi di Dusun Kopendukuh di Desa Grogol, Giri, Banyuwangi. Dalam rangka Pengabdian Kepada Masyarakat (ABDIMAS) yang dilaksanakan oleh dosen STIKOM PGRI Banyuwangi, dilakukan kegiatan entry data kependudukan Dusun Kopendukuh, tepatnya di RT 3/RW 2 dan RT 3/RW 1. Entry data dilakukan dengan menggunakan aplikasi kependudukan Desa Grogol. Aplikasi tersebut dapat menyimpan data diri masing-masing penduduk beserta keluarganya. Berdasarkan data yang telah dimasukkan ke dalam aplikasi kependudukan tersebut dan dibandingkan dengan data kependudukan yang berasal dari Dinas Kependudukan (Dispenduk) Banyuwangi, diketahui bahwa terdapat peningkatan jumlah penduduk di kedua RT. RT 3/RW 2 mengalami peningkatan jumlah penduduk menjadi 145 penduduk yang terbagi ke dalam 57 keluarga. Sedangkan di RT 3 /RW 2 mengalami peningkatan jumlah penduduk menjadi 82 penduduk yang terbagi ke dalam 35 keluarga.
Kata kunci: aplikasi kependudukan, Desa Grogol, data kependudukan, Dusun Kopendukuh