Kondisi dan kebiasaan anak-anak jaman “Now” tidaklah sama dengan anak-anak jaman tahun dibawah 2010. Dimana kebiasaan membaca buku bukan sesuatu yang digemari anak-anak. Anak-anak sekarang lebih suka dan tertarik bermain menggunakan smartphone atau gadget. Sehingga waktu mereka lebih sedikit untuk berinteraksi dengan rekan sebayanya dikarenakan telah disibukkan dengan permainan dan hobi baru tersebut. Anak-anak sibuk bermain game online sehingga anak-anak tidak tertarik untuk membaca buku atau berinteraksi dengan anak-anak lainnya. Kondisi ini membuat terpanggilanya peneliti untuk membuat dan menbangun Rumah Baca agar bisa digunakan sebagai tempat untuk anak-anak dapat membaca, bermain, berkumpul dan berinteraksi dengan anak-anak lainnya. Dan yang terpenting membuat anak-anak tidah harus sibuk dengan gadgetnya.
Rumah Baca Bougenville terletak di perumahan Taman Bougenville, kelurahan Tukang Kayu, Banyuwangi. Rumah baca ini dibangun berdasarkan pengamatan dan observasi bahwa diperumahan ini belum adanya rumah baca yang dapat dipakai sebagai tempat untuk berkumpul, berinteraksi dan kegiatan untuk anak-anak. Permasalahan lain selain diatas adalah kurangnya minat baca dikalangan anak-anak serta ketersedian buku-buku mengenai anak sangat jarang ditemui.
Hasil dan pencapaian setelah dilakukannya pengabdian masyarakat yang dilakukan Dosen STIKOM PGRI Banyuwangi adalah terbentuknya rumah baca Bougenville yang menjadi inspirasi anak-anak dalam menambah pengetahuan diluar pendidikan sekolah. Serta mendukung minat baca anak secara internal dengan tersedianya beragam buku dan tempat yang nyaman untuk anak-anak. Secara eksternal adanya rumah baca Bougenville dapat melakukan kerjasama dengan banyak organisasi penggerak literasi di Indonesia.
Kata Kunci : rumah baca, literasi, buku, anak-anak