Proses belajar mengajar merupakan salah satu pilar untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam perguruan tinggi. Disadari saat ini model pembelajaran masih mengutamakan fungsi otak kiri yaitu model scientis dalam proses transfer ilmu dari dosen ke mahasiswanya. Saat ini sudah banyak penelitian yang mengarahkan proses belajar berbasis Student Center Learning (SCL). Dari penelitian tersebut didapatkan hasil kompetensi mahasiswa mampu ditingkatkan rata-rata diatas 70% dari total materi yang disajikan dalam 1 semester. Perlu disadari dengan semakin tingginya tuntutan materi dan semakin banyaknya tugas-tugas perkuliahan yang harus dikerjakan oleh mahasiswa akan menurunkan kinerja otak mahasiswa tersebut.
Guna memaksimalkan proses belajar mengajar yang ditandai dengan peningkatan kompetensi mahasiswa, maka dalam proses belajar mengajar perlu dicarikan terobosan-terobosan yang kreatif. Saat ini sudah banyak buku-buku motivasi yang menjelaskan dengan menjalankan spiritual quotient ternyata mampu memaksilkan emotional dan intelegensia quotient. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan disisipkan metode spiritual quotient dalam proses belajar mengajar. Setelah metode ini diterapkan dalam pengajaran, maka guna mengukur peningkatan kompetensi mahasiswa akan digunakan teknik penyebaran angket-angket yang diisi oleh Dosen dan Mahasiswa.
Penelitian ini diharapkan menghasilkan pola atau metode belajar mengajar baru, yang mampu meningkat kompetensi mahasiswa. Peningkatan kompetensi yang diharapkan adalah mahasiswa mampu menguasai materi-materi perkuliahan diatas 80% sesuai dengan silabus mata kuliah dalam kurun waktu kurang dari 14 kali tatap muka dalam proses belajar mengajar.
Kata Kunci : Proses Belajar Mengajar, Spiritual Quotient, Peningkatan Kompetensi Mahasiswa.