Abstract – Kecepatan transfer data pada remote control software dipengaruhi oleh 2 hal, yaitu ukuran citra yang dikirimkan dan waktu komputasi pemrosesan citra. Pada konsep remote control software original (seperti VNC original) waktu komputasi pemrosesan citra dapat dikategorikan optimal tetapi kelemahan terbesar adalah ukuran file citra yang dikirimkan begitu besar. Hal ini tentu saja akan memakan banyak resource bandwidth jaringan. Pemakaian teknik kompresi data juga perlu diperhatikan, guna tetap menjaga kualitas dari image yang ditampilkan di sisi client, terutama pada saat menangani citra yang kompleks seperti pemandangan dan foto. Teknik dynamic splitting adalah teknik pemecahan image besar menjadi blok-blok kecil dimana pemecahan dilakukan secara dinamis sesuai dengan suatu kondisi tertentu. Dari blok-blok kecil tersebut nantinya akan disatukan lagi menjadi suatu citra utuh, disebut proses merging. Kompresi data hybrid adalah campuran atau gabungan dari jenis metode kompresi data lossless dan lossy. Jika jumlah warna yang ada pada blok citra tersebut sedikit maka blok citra tersebut akan dikompresi menggunakan metode lossless dan untuk blok citra yang kaya warna maka blok tersebut dikompresi menggunakan metode lossy. Dari hasil ujicoba terlihat bahwa bandwidth yang digunakan dengan metode dynamic splitting turun secara significant hingga mencapai diatas 90%, dengan peningkatan waktu komputasi server sebesar 150 - 200% dan penurunan waktu komputasi client rata-rata sebesar 40 - 50%.
Kata kunci – dynamic splitting, kompresi data hybrid, remote control software, optimasi bandwidth